Sabtu, 12 November 2011

Para Pejuang Kehidupan

Tulisanku kali ini aku dedikasikan pada mereka yang telah berjuang demi berjalannya hidup mereka, untuk mereka yang tiada kenal lelah berusaha dan berusaha.
Sudah problematika umum bahwa dunia dewasa adalah dunia dimana para manusia dituntut untuk mampu hidup mandiri, membiayai hidupnya sendiri, serta orang2 yang berada dalam tanggungannya. Kali ini aku akan membagi bahasan menjadi 2, yakni elite profesi dan pekerja apa adanya (maaf kalau istilahnya tidak pas)

PROFESI
Disini mereka memiliki pekerjaan tetap dan menghasilkan uang dalam jumlah relatif cukup untuk kehidupan, meski terkadang pas-pas an ataupun kurang.
1. Petani
    Sang pahlawan yang bercucur keringat dibawah sengatan matahari, bergelut demi kelangsungan pangan Para Presiden, Menteri, dan kita semua *baca rakyat biasa. Aku selalu merasa kasihan pada petani, dimana ketika panen datang, harga hasil panen malah lebih sering turun, tidak jarang di pasar harga pekarung sayur hanya dibandrol beberapa ribu saja.
2. Guru
    They are the great man ! Para guru yang dengan sabar mentransfer ilmu pada muridnya yang lebih sering menyebalkan, nakal, dan ngeyelan. Belum lagi para guru juga harus sabar dalam membimbing murid yang kurang mampu berpikir cepat. Baiknya, saat ini guru mendapat banyak perhatian dari pemerintah.*baca tunjangan.
3. Pedagang
    Ini dia profesi yang diyakini mendatangkan banyak pintu rezeki, namun sekarang ini para pedagang mikro-menengah harus banyak menelan ludah karena persaingan tidak seimbang dengan para pengusaha besar yang memiliki ribuan mall dan swalayan yang tersebar di penjuru daerah.*secara pribadi aku heran kenapa izin membangun swalayan (ex.****maret dan ****mart) mudah sekali, bahkan hanya dalam radius sekian meter kita bisa menemukannya. 
4. Tenaga Medis
    Kalau yang satu ini lebih banyak berkorbannya daripada hepi-hepinya, pasalnya dari sekolah/kuliahnya saja sudah tidak mudah. Mereka memegang peranan penting dalam kesehatan masyarakat. Dan InsyaAllah saya dan teman seperjuangan akan menyusul jadi bagian dari mereka. Amin3x.
5. Tenaga Sosial 
    Profesi ini berisi mereka yang bergerak di bidang jasa. Ex: pengacara, psikolog, dll.
6. Insinyur
    Pejuang yang bergelut demi amannya bangunan dan aneka peralatan elektronik di sekitar kita. Sebenarnya saya nge fans ama para insinyur, apalagi yang bikin penemuan benda2 penting di sekitar kita. Good job.



PEKERJA APA ADANYA
1. Asongan
    mereka adalah para pedangang dengan medan kerja yang lebih berat. Sejak aku kuliah di UIN Jakarta, Ciputat, Tangerang. Aku menemui lebih banyak macam asongan, mulai dari jepit - asesoris wanita, tukang sol sepatu, aneka jenis makanan. Diantara semuanya yang paling bikin aku terharu sekaligus kasihan adalah penjual krupuk yang tunanetra. Aku bener-bener salut sama mereka dan orang yang telah memberi pekerjaan dan kepercayaan pada mereka. Para tunanetra ini menggunakan tongkat untuk menuntun jalan mereka, krupuk dijalin diikat dengan tali yang dikalungkan di leher, dan mereka berteriak lantang "krupuk..krupuk.." teriakan dan pemandangan itu mengiris hatiku, sungguh betapa hebatnya mereka, mereka tidak mau jadi orang yang harus dikasihani dengan menengadahkan tangan pada orang lain *baca mengemis, para penjual krupuk ini menamparku secara halus, mereka membuktikan kekurangan bukanlah alasan untuk berhenti berusaha. 
Para tukang sol sepatu yang selalu berteriak dengan intonasi yang hampir seragam "sol sepatu..sol sepatu"*dengan peninggian nada pada suku kata "tu", juga sering menggugah hati kecilku. Zaman sekarang kan kebanyakan orang lebih memilih membeli sepatu baru daripada me sol nya. Ada juga kakek yang berjualan es, ada yang jualan es cincau seharga 2rb, dia keliling menjajakan esnya tanpa alas kaki, kasian banget kalo aku ngeliatnya, atau kakek yang jualan es cendol, mereka semua udah ada di usia sepuh namun masih harus membanting tulang untuk hidup mereka.


Ya Allah, doaku untuk para pejuang ini, lancarkan rezeki halal mereka, dan buat kita para muda mudi, jangan terus bahagia berada di zona nyaman, karena kita tidak tahu kapan roda kehidupan akan berputar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar