Jumat, 14 Oktober 2011

Aroma Mahasiswa Farmasi Semester 3

Farmasi ? You might be questioning and wondering what that is. Farmasi adalah salah satu bidang ilmu yang mempelajari tentang obat, rute pemberiannya, dan kawan2 nya, pastinya farmasi tuh akrab banget ama kimia, fisika, biologi, matematika (science banget dah). Namun, sayangnya farmasi tuh profesinya sering dibalik layar, banyak yang nggak tahu tentang kita (hiks3), padahal farmasi ambil andil yang gede lho di bidang kesehatan, industri, dan kosmetik. Animo masyarakat pun banyak yang menusuk hatiku, misalnya “ Farmasi itu tukang obat, ngapain sih kuliah jauh2 di jakarta”. Ya sabar aja lah dengernya, maklum aja dalam bidang kesehatan dokter emang nongol di depan, kata my lovely bapak “Kalau misalnya di hotel, dokter itu penerima tamunya, yang menanyakan kebutuhan tamunya, nah farmasi yang di belakang menyiapkan menunya, dsb.”.

Kalau dari aku sendiri, dulu juga gak paham farmasi tuh gimana, emang sih kesannya dokter yang meriksa pasien, mendiagnosis, sampai memberi resep (emang bener), trus farmasis or apoteker tinggal ambilin obat n nyiapin gitu aja, kaya’ di toko biasa. Padahal, resep yang dikasih itu ada dosisnya, tiap obat dosisnya beda2, dan itu siapa yang ngitung? Farmasisnya, trus kalau ada macam obat yang gak boleh dicampur, siapa yang misahin? Farmasisnya. Lha yang nyiptain obat ? yo farmasis. Jelasnya ya kawan, farmasis tuh juga belajar tentang anatomi tubuh manusia, penyakit2nya (meski gak sedetail dokter), gak cuma obat aja. And FYI, bikin obat butuh ketelitian dari hitungan dan hapalan juga.

Sebagai seorang mahasiswi farmasi semester 3 ini, aku mulai ngerasain hawa2 farmasi, maklum 2 semester kemarin aku bau dapet dasar2nya (kimia, biologi, fisika dan kroni2nya), belum bener2 masuk ke farmasinya. Nah, di semester ini mahasiswa farmasi di semester 3 langsung terjun buat belajar meracik obat berdasarkan resep, yang teorinya udah kita dapet semester lalu, mata kuliahnya dinamakan Farmasetika

.

Kapsul racikan pertama seorang mahasiswi ayu

Obat puyer ‘pulvis’ pertama


Mata kuliah semester ini lumayan berwarna, teorinya : Imunologi, Teknologi Sediaan Cair dan ½ Padat, Farmasi Fisika, Imunologi, Farmakologi, Toksikologi, Kimia Organik II, Farmakognosi; kalau prakteknya ada : Kimia Organik, Farmasetika, Farmakognosi, dan Farmasi Fisika. Jadwal kuliah padat namun tak sepadat semester lalu, jadi kita bisa sedikit berlega hati. Dan, bukan kuliah di Farmasi namanya kalo nggak punya buku dan peralatan tempur, apa aja sih emang?

Ini dia beberapa buku sakti farmasi semester 3, temukan yang tipis kalau bisa, hahaha

Alat2 tempur di laboratorium

Satu hal yang menurut aku khas mahasiswa farmasi tuh, tasnya kaya’ mau camping, isinya jas lab (saking akrabnya ama jas lab, pas taaruf ngebentak maba suruh bawa jas ujan ngomongnya jadi jas lab), sandal lab, alat2 lab, belum buku, alat tulis, mukena, dompet, and hape, atau mungkin bekal (lunch atau air minum). Dan sebagai tambahan, kebanyakan jas putih lab para mahasiswanya tuh gak kinclong lagi, bukan karena gak pernah dicuci, tapi karena zat2 kimia bandel yang berwarna warni. Untuk tugas, mahasiswa farmasi akan sedikit sulit mencari malam tenang tanpa laporan atau jurnal yang menanti, so be diligent guys.

Meskipun kami sering nggak dikenal di masyarakat luas, kami nggak terlalu kecewa kok, kami senang bisa menjadi bagian dari dunia kesehatan, kami berharap Farmasi nggak ada matinya, maju terus, berkreasi dan berinovasi, temukan bahan alam yang bisa jadi obat yang bermanfaat bagi masyarakat. Dan yang nggak kalah penting, kami berharap bisa menjadi menantu idaman camer kami.*semoga ketemu, amin3

Like this guys...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar